Kamis, 23 Maret 2023

[CURHATAN] FOMO ketika bermain game

    Hai para pembaca, hari ini tanggal 23 Maret adalah hari pertama berpuasa, aku doakan semua nya dapat berpuasa dengan lancar dan semangat grinding pahala-nya wkwk. Untuk sedikit menemani kawan-kawan gaming-ku berpuasa, maka ini ada sedikit pembahasan yang mungkin relate yah karena aku menemukan banyak teman-teman IRL ku yang mengalami ini juga. Btw, aku lihat di bagian statistik ada 1-2 orang yang membaca artikel dan aku tidak tau siapa itu haha, alangkah baiknya untuk meninggalkan komen ya gais biar kita bisa saling bertegur sapa hehe. Baiklah, tanpa banyak basa-basi, mari kita langsung let's go ke pembahasan.

    Apakah kalian termasuk orang yang mempunyai konsol selama masa kecil? jika iya maka kalian mungkin sudah memainkan banyak game sedari kecil, tapi apabila tidak mempunyai konsol berarti kita sepertinya mirip haha. Aku dari kecil tidak memiliki konsol dan hobi ku adalah mendatangi rumah temanku yang mempunya konsol, beruntungnya adalah mereka memberiku kesempatan untuk memainkan game walaupun dengan waktu terbatas. Tentu saja rental PS dan juga warnet termasuk ambil bagian dalam perjalanan gaming ku, sampai-sampai di marahin ortu karena tidak tau waktu ketika bermain game dan juga nilai turun. Salah satu tempat yang mempunyai kenangan terbanyak adalah warnet di tempat ku tinggal.

Warnet favorit penulis jaman masih moeda

Benar, foto diatas adalah warnet yang sering aku kunjungi di masa SMP-SMA, untuk game warnet yang sering aku mainkan dulu adalah Point Blank dan Lost Saga, aku dulu sempat mencicipi sedikit game RPG seperti Dragonnest dan Rising Force akan tetapi aku memang dari kecil tidak terlalu menikmat game RPG karena tidak tahan dengan grinding nya. Saat masih SD aku juga sering ke rental PS dan memainkan game seperti Black, The Warriors, PES, GTA, dll. Dan sekitar kelas 4 SD akhirnya aku memiliki komputer pentium 4 dan sudah bisa mulai memaikan game yang sekarang sudah cukup besar.

Ilustrasi komputer tabung milik penulis pada tahun 2009-an

dulu game yang sering aku main di PC waktu kecil adalah Call of Duty, Road Rash, House of The Death, Virua Cop 2, Demo nya Fable, dll (Kenapa jadi nostalgia gini haha).

    Kira-kira seperti itu lah perjalanan gaming ku di masa kecil, yang cukup membantu ku untuk landasan dalam game sekarang, akan tetapi aku lemah dalam game konsol karena memang sampai saat sekarang sudah bekerja pun aku baru mampu membeli konsol Nintendo Switch, itu pun yang versi Lite. 

Konsol Pertama milik Aloy

Karena itu lah aku tidak memainkan banyak game konsol, hanya sekilas mencoba seperti CTR, Super Mario, Zelda, dll. Mengingat aku baru memiliki device yang sedikit layak untuk gaming adalah di awal SMA (Sekitar 2014) maka aku pun langsung menjajal banyak game yang aku mau seperti Far Cry 3, Ace Combat Assault Horizon, GTA 4, Skyrim, Fallout 3 & New Vegas, dll. Itu pun aku masih belum memainkan semua game "wajib" pada saat itu, yang membuat ku tidak nyambung ketika ada orang yang bermain game seperti minecraft, aku tidak bisa ngobrol dengan mereka karena belum memainkannya, aku merasa seperti referensi game ku masih sangat kurang dari pada para senior-senior seperti Rizky (World of Rizky), Pladidus Santoso (Jagat Play), Koh Kris (Toge Production), dll. 

koh Kris dan mas Arya sedang podcast

Ketika aku mendengarkan mereka mengobrol di sebuah podcast, aku tidak bisa mengikuti percakapannya karena aku belum memaikan game yang di bahas contoh seperti ketika Koh Kris sedang mempresentasikan game terbaru nya yaitu Kriegsfront Tactics dan sempat menyebut bahwa salah satu inspirasi nya berasal dari game Front Mission yang mana aku tidak tau apa itu game Front Mission, karena itulah aku merasa tertinggal dan FOMO wkwk.

Untuk memperbaiki kekurangan referensi gaming ku, maka aku sedikit memaksakan diri untuk memainkan game yang sudah agak lama demi memenuhi hasrat FOMO ku ini haha, dan bagaimana hasilnya? Well, hasilnya sih sampai saat ini oke-oke saja ya walaupun aku sedikit memaksa memainkan game yang genre-nya asing, aku masih bisa menikmati game yang tidak terlalu tua (kira-kira usia 10 tahunan), tapi untuk game yang terlalu tua, aku sudah tidak terlalu bisa menikmati nya. Dari sini aku mulai memikirkan untuk sharing perjalanan ke-FOMO-an ku ini dengan memberi section baru di artikel ini, yaitu adalah section FOMO GAMING haha, rencana nya disitu aku akan sharing bagaimana perjalanan ku ketika memainkan game karena FOMO, dan aku sudah ada 2 game yang sebenarnya bisa aku share, mungkin minggu depan akan aku tulis yang pertama. Harapanku adalah dengan adanya section baru ini, kita bisa sama-sama belajar dan untuk kalian sendiri bisa mendapat sedikit insight tentang game nya.

Kesimpulannya adalah akan ada section baru di web ini dengan nama FOMO GAMING, aku memikirkan ada section lain seperti BACOTAN ALOY yang berisi hal-hal random seperti ini, TRIVIA GAMING yang memberi info mendetail tentang sesuatu dalam game (nanti pasti kebayang ketika artikel nya muncul), dan juga GAMING JOURNAL yang isi nya adalah overview game yang aku main kan atas dasar penasaran atau excited. Terimakasih atas waktu nya dalam membaca teman-teman, semoga hari kalian lancar dan juga selamat berpuasa. 

Continue reading [CURHATAN] FOMO ketika bermain game

Sabtu, 18 Maret 2023

[CURHATAN] Masalah ku dengan game ala-ala harvestmoon

    Hai semua, bagaimana minggu kali ini dengan kehidupan masing-masing? aku harap semua baik-baik saja ya. Seperti nya aku perlu memikirkan kata-kata lain selain menanyakan kabar haha, sudah mulai terlihat membosankan, tapi yaahhh karena ini baru awal-awal belajar menulis jadi masih oke-oke saja menurutku. Jadi karena aku merasa di postingan terakhir terlihat terlalu panjang apabila di bahas bersama-sama ngobrolin game, maka aku akan memulai memisahkan tentang pembahasan game (aku gak mau bilang review game karena aku belum merasa PD dengan review ku sendiri haha) dan juga apa yang ingin aku obrolin, so mari kita bahas tentang topik kali ini yaitu adalah kenapa aku tidak menyukai game ala-ala harvest moon hehe.

Harvest Moon Back To Nature

    Seperti yang kita tahu, Harvest Moon merupakan game farming simulator yang mana kita bermain sebagai seorang anak laki-laki (bisa juga perempuan) dan diminta melanjutkan farm milik kakeknya. Secara konsep sih game ini menarik ya, karena kita sudah terbayang akan bisa melakukan banyak hal termasuk farming, fishing, mining, building, crafting, decorating, dan juga menikah dengan salah satu penduduk desa.

Harvest Moon menikah dengan NPC

Akan tetapi semua itu perlu kita kembangkan dari 0, pada awal game kita hanya diberikan sedikit modal untuk memulai hidup kita, yang mana menurutku itu adalah normal-normal saja karena semua game juga begitukan. Di game ini juga kita bisa mengikuti kegiatan desa yang di selenggarakan di tanggal tertentu, tentu saja kita akan ambil bagian dalam kegiatan desa seperti festival, pameran, dll.

    Mungkin kalian penasaran tentang apa yang aku keluhkan, karena game ini seperti game bergenre lain pada umumnya, kita punya banyak objective dan memulai nya dari 0, semua game melakukan itu kan. Coba kita bandingkan dengan genre lain, ambil saja seri fall out (ya aku tau genre nya sangat berbeda, akan tetapi coba kita bandingkan kesamaan nya saja).

Inventory permulaan pada game Fall Out

Pada game Fall Out kita juga mulai dari 0, kita mempunyai banyak objektif dan juga dengan modal yang sedikit, kita diminta untuk membuat jalan sendiri menuju akhir dari game yang mana merupakan konsep yang umum di video game. Lalu apa beda nya dengan Harvest Moon? kenapa aku bisa menikmati Fall Out akan tetapi tidak menikmati Harvest Moon? Jawabannya adalah di Time Management.

Harvest Moon pada malam hari

Waktu in game yang ada di game ala-ala Harvest Moon berlalu begitu cepat sehingga menurutku kita hanya bisa melakukan 2 kegiatan saja dalam 1 hari, dan itu membuat ku agak muak karena aku ingin melakukan semua nya dalam 1 hari saja. Katakan lah hari ini kita mempunyai keberuntungan yang bagus sehingga cocok untuk melakukan fishing atau pun mining, akan tetapi kita harus menyirami tanaman dan memberi makan ternak kita terlebih dahulu.

Mengurus ternak

Katakan lah selesai jam 10 kita selesai melakukan daily activity kita dan kita akan berjalan ke mine, akan tetapi apabila hari ini ada seseorang yang ulang tahun dan kita ingin memberikan hadiah maka perencanaan kita akan sedikit kacau. Setelah mampir memberikan hadiah dan pergi ke mine, maka sampai lah kita ke mine di jam 2 siang, dan kita harus melakukan mining segera mungkin karena takut malam akan tiba, karena kita harus memperkirakan waktu untuk perjalanan dari mine ke rumah agar tidak ketiduran di jalan maka kita harus sudah selesai jam 10 malam yang mana kita belum puas untuk melakukan mining sehingga berasa sia-sia.

Mengakhiri hari dengan tidur di Harvest Moon

Itu lah yang aku rasakan ketika bermain Harvest Moon, karena aku adalah orang yang ingin melakukan sebuah objective secara menyeluruh, ambil contoh ketika bermain game A Space For The Unbound, aku sangat frustasi ketika melewatkan 2 kolektible padahal aku sudah sangat berhati-hati ketika memainkan game nya. Atas dasar itu lah aku mempunyai rasa ketidak puasan ketika bermain Harvest Moon, waktu yang cepat berlalu membuat kita harus mengatur strategi di awal agar kita tidak menyia-nyiakan hari dan bisa menjadi produktif.

    Jadi kesimpulannya adalah, ada beberapa gamer seperti ku yang ingin merasakan quest secara full dan tidak nanggung-nanggung, dan karena ada sistem waktu seperti Harvest Moon membuat ku tidak dapat merasakan kepuasan dalam memainkannya, bisa aku bilang bahwa aku tidak cocok saja dengan game nya, Harvest Moon adalah game yang bagus, akan tetapi tidak cocok untuk player seperti diriku ini. Mungkin hanya itu saja yang bisa aku sharing tentang obrolan santai kita kali ini, mungkin aku akan mulai aktif menulis artikel seperti ini sehingga membuat blog ini semakin ramai dan tidak menunggu aku seleai memainkan game terlebih dahulu baru menulis artikel haha. Sampai jumpa di kesempatan berikutnya.

Continue reading [CURHATAN] Masalah ku dengan game ala-ala harvestmoon

Kamis, 09 Maret 2023

[Gaming Journal] Konflik yang indah di Triangle Strategy

 Hai semua, bagaimana kabarnya di minggu ini? Semoga semua dalam keadaan sehat walafiat hehe. Pada saat tulisan ini di buat sedang banyak hujan ya gaes, mungkin di daerah kalian juga begitu, banjr dimana-mana dan sering turun hujan dengan durasi yang lama. Sebenar nya keadaan kaya gini tu ngefek ke kualitas tidur yang semakin bertambah menurut ku, karena kan dingin ya, jadi semakin nyenyak tidur nya wkwk. Nah karena tidur yang nyenyak dan jadi bisa bangun pagi, akhir nya aku bisa bermain lebih banyak game dan bisa meluangkan waktu untuk menulis seperti sekarang ini. Okee, cukup basa-basi nya sekarang kita mulai ya sharing-sharing gaming jurnal untuk sesi kali ini, dan yang kita akan bahas kali ini adalah tentang game berjudul TRIANGLE STRATEGY.


Game dengan judul TRIANGLE STRATEGY ini aku mainkan di Nintendo Switch Lite ku ya gaes, dengan game yang mengusung graphic HD Pixel Art membuat game ini sangat cocok di mainkan di layar yang kecil seperti Nintendo Switch. Untuk genre dari game ini sendiri adalah Turn Based Strategy yang menurutku asik ketika di mainkan dengan bersantai di sofa atau rebahan di kasur. Dengan cerita yang sangat dramatis ala-ala JRPG dan voice acting yang tidak lebay, membuat ku dapat menikmati game ini setelah menjalani hari yang melelahkan, ya walaupun memang game ini menerapkan sistem yang sedikit punishing untuk melewati sebuah level hehe.

    Sekarang kita akan membicarakan sedikit overview dibagian cerita nya ya, untuk main char yang ada di game ini adalah seorang pria bernama Serenoa dari house Wolfort yang selama di perjalanannya akan dibantu oleh tangan kanan nya yaitu Benedict.

Ronald (Kiri), Serenoa (Tengah atas), Frederica (Tengah bawah), Benedict (Kanan)

Ada beberapa karakter penting lainnya seperti Roland sang anak raja, dan ada juga Frederica yang merupakan calon istri dari Serenoa, kemudian ada karakter support lainnya seperti Anna sang mata-mata kerajaan dan juga ada Geela yang merupakan pengawal Frederica, tapi selain yang aku sebutkan itu masih ada banyak pemain penting lainnya. Untuk setting tempat nya, berada di sebuah wilayah bernama Norzelia yang mana di wilayah ini di bagi menjadi 3 kerajaan besar yaitu adalah The Grand Duchy of Aesfrost, The Holy State of Hyzante, dan juga The Kingdom of Glenbrook.

Three Kingdom di Triangle Strategy

Kerajaan tersebut memiliki kekuatan dan sumber daya masing-masing, seperti Hyzante dengan monopoli garamnya yang pernah menjadi penyebab perang Salt Iron War pada 30 tahun yang lalu di game tersebut. Singkat cerita setelah 30 tahun dari perang Salt Iron War, 3 kerajaan akhirnya bertemu dengan kedamaian dan akhir nya membuat sebuah perjanjian untuk membagi garam yang di kuasai oleh Hyzante dengan imbalan membayar pajak ke Hyzante. Kemudian untuk konflik awal dari game ini adalah kerajaan Aesfrost yang menemukan sesuatu yang menarik di tambang daerah Gleenbrook yang akhir nya membuat Aesfrost mengingkari perjanjian dan menginvasi Gleenbrook.

Aesfrost menyerang Gleenbrook

Lalu apakah yang akan dilakukan kerajaan Gleenbrook dengan invasi yang dilakukan Aesfrost? Apakah akan menyerah atau tetap berjuang? Lalu bagaimana sikap kerajaan Hyzante akan kekacauan yang dialami kerajaan tetangga? Apakah Hyzante akan membantu atau mimilih tidak ikut campur dalam kejadian tersebut? Semua itu hanya bisa di jawab dengan memainkan game ini hahahaa.

    Dari banyaknya konflik yang terjadi dan juga banyaknya karakter yang ada di game ini, aku sangat tertarik dengan karakter Benedict, aku tau dia memang bukan karakter utama dari game ini akan tetapi otak dari Benedict ini lah yang membuat ku sering galau dalam mengambil keputusan. Ohh iya, aku lupa mengatakan kalau game ini juga memiliki sistem decision making yang cukup unik yang akhir nya membuat game ini mempunyai multiple ending. Sebelum kita bahas lebih lanjut mengenai apa saja yang membuat ku terkagum dengan karakter Benedict ini, maka kita harus mengenal siapa si Benedict ini.

Character & Story Benedict Pascal

Benedict merupakan tangan kanan dari House Wolfort yang di pimpin oleh Serenoa, Benedict memiliki tugas untuk membantu Serenoa dalam memimpin House nya termasuk dalam peperangan dan juga pengambilan keputusan. Benedict mempunyai roles support dalam game ini, dia bisa memberikan buff kepada teman nya seperti Attack up, Defense Up dan juga bisa memberikan Turn ke target allies. 

Benedict adalah karakter dengan role support

Alasanku sangat tertarik dalam karakter Benedict adalah karena pemikiran dan observasi yang dilakukan nya melebihi karakter lain, bahkan aku sebagai player pun bisa terpengaruhi oleh kata-kata miliknya dan akhirnya memilih untuk berpihak pada pilihan Benedict dengan alasan yang sangat masuk akal. Benedict ini dapat membuat player mengesampingkan perasaan nya dan menggantikannya dengan pilihan yang lebih logis untuk kelangsungan House Wolfort kedepannya. Maka dari itu mari kita bahas beberapa highlight dari Benedict yang menurutku sangat menggambarkan sosok yang bijaksana.



Sebelum kita mulai, aku akan memberikan spoiler warning dulu disini, karena yang akan aku ceritakan adalah tentang bagaimana Benedict berpengaruh dalam story game nya, bagi yang tidak ingin kena spoiler bisa membaca cukup sampai sini saja ya hehe.

Benedict menyarankan untuk menyerahkan anak raja

Dengan di serangnya kerajaan Gleenbrook oleh Aesfrost dengan tiba-tiba, maka dengan mudah Aesfrost dapat menempati ibukota dan juga istana Gleenbrook dalam 1 malam. Anak dari raja Gleenbrook yang bernama Ronald akhirnya dapat menyelinap keluar bersama dengan House Wolfort yang mana masih dibawah kerajaan Gleenbrook. Akan tetapi rencana Ronald tidak berjalan mulus karena ternyata tentara Aesfrost mengetahui pelariannya dan pasukan Aesfrost sedang berjalan kearah House Wolfort, lalu bagaimana sikap Serenoa selaku pemimpin House Wolfort dalam menanggapi masalah ini?

Pangeran Ronald di bawah perlindungan Wolfort

Tentu saja ya, kita sebagai player secara instinct pasti akan memilih untuk melingdungi Ronald karena kita pun juga bagian dari kerajaan Gleenbrook, apabila kita menyerahkan anak raja maka sama saja dianggap sebagai pemberontak. Akan tetapi disisi lain, House Wolfort tidak mempunyai kekuatan untuk menghadapi pasukan Aesfrost, maka apabila kita melawan berarti akan banyak nyawa yang terancam termasuk tentara dan juga rakyat biasa yang di bawah perlindungan Wolfort.

War Council yang diadakan di Wolfort

Dengan para petinggi Wolfort dan juga Ronald yang kebingungan, Benedict membawa solusi yang kontroversial, dia mengatakan "kita serahkan saja anak raja ini ke musuh", tentu semua nya shock, aku pun sebagai player juga shock, akan tetapi Benedict mengatakan alasan atas solusi tersebut dan menurutku sangat masuk akal.

Benedict menawarkan solusi alternatif nya

Saran yang diberikan memang kontroversial, tapi menurut Benedict inilah cara satu-satu nya agar kita bisa survive, lalu apabila kalian menanyakan bukankah ini akan menjadi akhir dari kerajaan karena sudah tidak ada yang melawan? Jawabannya adalah belum tentu, karena menurut Benedict dengan mengalah disini maka sama saja dengan memberikan waktu lebih banyak untuk bernafas dan memikirkan strategi, akan lebih bijak kita mengalah terlebih dahulu, baru kemudian melawan ketika ada kesempatan untuk mengambil kembali kerajaan, dari pada melawan sekarang dan berakhir kalah dan menyebabkan tidak ada nya kesempatan sama sekali untuk merebut kerajaan. Disinilah titik dimana aku mulai paham bagaimana pintarnya si Benedict dalam menyusun strategy.

Benedict menyadari niat licik kerajaan Hyzante

Setelah kita berprogress lebih lanjut dalam story, maka ada moment dimana kita berhasil mengalahkan kerajaan Aesfrost dengan bantuan dari kerajaan Hyzante.

Kemenangan Gleenbrook atas Aesfrost dengan bantuan Hyzante

Setelah merayakan kemenangannya, maka perwakilan kerajaan Hyzante yang membantu dalam peperangan akhirnya mengucapkan kepergian nya kepada Roland selaku Raja pengganti mendiang ayahnya. Roland dan juga Serenoa tentu saja memberikan ucapan terimakasih karena telah membantu mereka dalam peperangan akhir ini., akan tetapi pada saat pasukan kerajaan Hyzante akan meninggalkan kerajaan Gleenbrook, salah satu petinggi Hyzante mengatakan "Aku akan meninggalkan salah satu anggota kami sebagai simbol persahabatan antara kerajaan kita, gunakan lah dia apabila ada tugas yang sesuai".

Hyzante memberikan anggota nya sebagai simbol persahabatan

Semua orang yang ada di ruangan itu nampak biasa saja, akan tetapi berbeda dengan Benedict. Benedict tau bahwa Milo adalah seorang mata-mata Hyzante, dan akan sangat berbahaya apabila Hyzante sampai ikut campur dalam masalah internal Gleenbrook.

Observasi Benedict terkait Milo si mata-mata

Disini aku sangat kagum dengan observasi yang dilakukan oleh Benedict, dia bisa melihat niat milik Hyzante untuk memata-matai langkah Gleenbrook. Semua karakter dalam ruangan itu nampak tidak menyadari tentang Milo sebagai mata-mata dan hanya Benedict saja yang dapat melihatnya, bahkan aku pun sebagai player tidak menyadari bahwa Milo bisa saja membocorkan informasi penting kepada Hyzante.

Benedict menaikan moral pasukan

Pada salah satu dari multiple ending yang ada di game ini, kita dihadapkan dengan salah satu Final Bos yang ada di game, yaitu adalah sang Hierophant yang merupakan "Tuhan" milik kerajaan Hyzante, ya kali ini kita bukan melawan manusia.

Pasukan Serenoa menghadapi sang Hierophant

Setelah mengetahui bahwa sang Hierophant bukan lah manusia karena memiliki sangat banyak kekuatan di dalam nya, maka moral pasukan pun langsung turun termasuk sang pemimpin yaitu Serenoa itu sendiri, lalu Sereno pun langsung memberikan perintah untuk mundur.

Serenoa memberikan perintah untuk mundur

Akan tetapi Benedict lagi-lagi langsung memotong perintah yang diberikan Serenoa, dan berkata "Tidak tuan Serenoa!! kita tidak boleh mundur. Aku tahu bahwa kita sedang menghadapi musuh yang tidak kita pernah lawan sebelumnya. Bukankah diri mu ingin membuat Norzelia menjadi lebih baik dari sebelumnya? Masa depan adalah tempat yang gelap dan tidak terprediksi, akan tetapi bagaimana anda akan menghadapi semua masalah yang ada ketika anda tidak bisa menghadapi satu masalah yang menakutkan ini. Ayo tuan Serenoa, kami akan mengikuti anda dan berperang bersama di setiap langkah anda!". Setelah Benedict mengatakan itu kemudian moral pasukan menjadi naik dan Serenoa memberikan perintah untuk menyerang sang Hierophant.

Setelah moral naik, Serenoa memberikan perintah untuk serang

Aku sangat terkagum sekali dengan perkataan Benedict, bahkan aku seorang player pun juga ikut tersentuh dengan kata-kata nya, membuat ku bersemangat dalam battle berikut nya seolah-olah aku adalah bagian dari pasukan Serenoa. Dari sini lah aku sangat mengerti kekuatan dari perkataan seseorang.

    Momen diatas merupakan beberapa contoh kepemimpinan yang ditunjukan oleh Benedict, sebenarnya masih ada banyak lagi akan tetapi hanya 3 itu saja yang sangat berkesan untukku. Dengan mengetahui bagaimana Benedict bekerja, tentu saja membuat ku penasaran tentang apa sebenarnya motivasi Benedict sesungguhnya hingga mau mati-matian membawa House Wolfort ke puncak kejayaannya. Tebakan awalku adalah Benedict merupakan villain yang sebenarnya, karena akan sangat masuk akal apabila Benedict selalu memberikan keputusan yang kontroversial akan tetapi dengan kata-kata nya dapat mempengaruhi karakter lain untuk berpihak kepada-nya, bahkan aku sendiri sebagai player dapat dengan mudah terhasut olehnya. Ini diperkuat dengan perkataan seorang karakter bernama Exharme saat hendak berperang melawan Serenoa dan Benedict, Exharme bergumam bahwa memang benar Serenoa yang mengambil keputusan, akan tetapi Benedict lah yang memancing Serenoa untuk melakukannya.

Kesan Exharme mengenai Benedict

Akan tetapi motivasi Benedict yang sesungguhnya itu sedikit klise dan yang mengejutkannya adalah Benedict merupakan orang yang tulus dan bukan lah orang jahat. Di masa lalu, Benedict merasa bersalah sebab tidak dapat melindungi Lady Wolfort yang sekarang sudah meninggal.

Benedict berbicara di depan makan Lady Wolfort

Karena Benedict menyesal akan ke-tidak kompetenan diri nya di masa lalu, maka dia pun akhirnya berjanji untuk mendampingi Serenoa agar suatu saat bisa menjadi Raja Gleenbrook. Apabila Benedict berhasil menunaikan keinginan nya untuk membawa Wolfort menuju masa emas nya, kemudian Benedict berencana untuk melakukan bunuh diri karena dia juga merasa bersalah telah "menggunakan" Serenoa untuk rencana nya agar dapat berjalan dengan lancar.

Serenoa menggagalkan rencana bunuh diri Benedict

Akan tetapi Serenoa berhasil mengetahui rencana Benedict untuk bunuh diri dan berhasil menggagalkan rencana-nya tersebut. Serenoa tidak bisa membiarkan Benedict mati karena telah membantu-nya untuk mencapai masa kejayaanya.

    Benedict merupakan karakter yang sangat cerdas, bisa saja dia menghasut semua orang untuk melakukan apa yang dia mau dan sebenarnya dia sudah melakukannya, akan tetapi Benedict memiliki jiwa yang baik dan tulus, sehingga niat baiknya pun juga dapat dirasakan oleh teman seperjuangannya. Mungkin itu saja yang ingin aku bahas untuk kesempatan menulis kali ini ya gaes, maaf sedikit panjang dari biasa nya hehe. Seperti nya aku harus memikirkan cara agar artikel bisa lebih pendek, on point dan tidak bertele-tele, mungkin untuk kedepannya aku akan memisahkan antara penjelasan tentang game dan juga apa yang ingin aku bahas haha. Baiklah teman-teman, aku harus berpamitan dulu, semoga kita bisa berbincang-bincang lagi di kesempatan berikutnya. Terima kasih sudah membacaaa.
Continue reading [Gaming Journal] Konflik yang indah di Triangle Strategy